🐵 Contoh Askep Diare Pada Orang Dewasa
Pneumoniadapat terjadi pada orang normal tanpa kelainan iminitas yang jelas. Namun pada kebanyakan pasien dewasa yang menderita pneumonia didapati adanya satu atau lebih penyakit dasar yang mengganggu daya tahan tubuh. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas yaitu: 1.
ContohLaporan Asuhan Keperawatan (askep) Tentang Diare. Deskripsi Singkat: Contoh Laporan Asuhan Keperawatan (askep) Tentang Diare ini membahas tentang: laporan asuhan keperawatan tentang diare yang dimaksudkan untuk memenuhi laporan mata kuliah Asuhan Keperawatan pada Akademi Keperawatan, serta pembahasan lainnya.
Diarediartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dan frekuensinya lebik banyak dari biasanya. Neonatus dinyatakan diare bila frekuensinya buang air besar sudah lebih dari 4kali. Sedangkan untuk bayi berumur lebih dari satu bulan dan anak, dikatakan diare bila frekunsinya lebih dari 3kali (Latief,dkk.2005).
Diarekondisinya dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (Fructose, Lactose), penyakit dan makana atau kelebihan Vitamin C dan biasanya disertai sakit perut dan seringkali enek dan muntah. Dimana menurut WHO (1980) diare terbagi dua berdasarkan mula dan lamanya, yaitu diare akut dan diare kronik.
pendokumentasianasuhan keperawatan pada pasien diare. 2. Tujuan Khusus . Laporan ini dibuat untuk : a. Melakukan pengkajian pada pasien diare. b. Melakukan analisia data pada pasien diare. c. Merumuskan diagnosa keperawatan yang muncul. d. Merumuskan intervensi keperawatan. e. Melakukan tindakan keperawatan. f. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan
Adalahdiare yang berlangsung lebih dari 3 minggu bagi orang dewasa dan 2 minggu bagi bayi dan anak. 2.5 Patofisiologi Dipengaruhi dua hal pokok yaitu konsistensi feses dan motilitas usus gangguan proses mekanik dan enzimatik disertai gangguan mukosa akan mempengaruhi pertukaran air dan elektrolit sehingga mempengaruhi konsistensi feses yang terbentuk.
Diareadalah suatu keadaan meningkatnya berat dari fases (>200 mg/hari) yang dapat dihubungkan dengan meningkatnya cairan, frekuensi BAB, tidak enak pada perinal, dan rasa terdesak untuk BAB dengan atau tanpa inkontinensia fekal.1-4 Diare terbagi menjadi diare Akut dan Kronik.Diare akut berdurasi 2 minggu atau kurang, sedangkan diare kronis lamanya lebih dari 2 minggu.
AskepPada Orang Dewasa A.Defenis Beberapa pengertian diare: 1. Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cairan, dengan demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari keadaan normal yakni 100-200 ml sekali defekasi (Hendarwanto, 1999). 2. Menurut WHO (1980) diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari.
IntervensiKeperawatan pada Klien Diare Diagnosa 1: Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan skunder terhadap diare Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam keseimbangan dan elektrolit dipertahankan secara maksimal
eUqD. 0% found this document useful 0 votes6K views9 pagesDescriptionLaporan KasusCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes6K views9 pagesLaporan Kasus Diare Akut DewasaJump to Page You are on page 1of 9 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DIAGNOSA MEDIS GASTROENTERITIS OLEH HENDRA WIJAYA KUSUMA NIM. 717621010 Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Wiraraja Sumenep 2017 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN An. A DENGAN DIAGNOSA MEDIS GASTROENTERITIS A. PENGKAJIAN Tgl pengkajian 5-12-2017 Tgl MRS 4-12-2017 Ruang Interne Jam WIB No. rekam medis 12345 Diagnosa masuk Gastroenteritis 1. IDENTITAS KLIEN Nama An. A Umur 10 Tahun Jenis kelamin Perempuan Agama Islam Pendidikan SD Pekerjaan - Suku/bangsa WNI Alamat Sampang Status perkawinan Tidak Kawin PENANGGUNG JAWAB KLIEN Nama S Umur 44 Tahun Jenis kelamin Perempuan Pendidikan SPD Pekerjaan Karyawan Hubungan dengan pasien Ibu Alamat Sampang 2. PENGKAJIAN RIWAYAT KESEHATAN a. Keluhan Utama Klien mengatakan badannya terasa lemas saat aktivitas maupun istirahat. b. Riwayat Penyakit Sekarang Klien mengatakan 2 hari sebelum MRS badannya lemas,diare 7x, muntah 3x, pusing berputar, tidak mau makan. Saat pengkajian klien masih merasakan saat aktivitas tiba’’ seluruh badannya terasa lemas terutamaa dibagian kaki dan tangan,klien istirahat bila capek dan aktivitas dibantu oleh ini disebabkan karena intake cairan yang menurun. c. Riwayat Penyakit Dahulu Klien mengatakan pernah menderita penyakit maag selama 2 tahun sampai sekarang, pengobatan dilakukan dengan minum obat yang biasanya di beli warung terdekatnya dengan nama obat obatnya yaitu promag. d. Riwayat Kesehatan Keluarga Keluarga klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit yang dialami klien sekarang. 3. PEMERIKSAAN FISIK a. Tanda-tanda Vital S 380C N92 x/mnt T 90/50 mmHg RR 24 x/mnt Keadaan Umum lemah Kesadaran Pasien composmentis b. c. d. Pengkajian pernapasan B1 Saat pengkajian tidak mengeluh sesak Irama jantung teratur Jenis pernapasan normal Suara napas vesikuler MK tidak muncul masalah keperawatan Pengkajian sirkulasi/ kardiovaskular B2 Irama jantung regular dan mengeluh nyeri dada Suara jantung normal CRT 3 detik Akral hangat MK Tidak ada Pengkajian neurosensori/persyarafan B3 GCS 456 Saat pengkajian klien mengatakan pusing. Sclera anemis Konjungtiva anemis Tidak ada masalah gangguan pandangan,pendengaran dan penciuman Klien istirahat /tidur >8 jam/hari MK kekurangan volume cairan e. Pengkajian eliminasi/perkemihan B4 Saat pengkajian klien mengatakan BAK normal 3-4x/hari Produksi urin 35mg/dl LDL 85 <150 mg/dl Triglicerid 140 <150 - Elektrolit Natrium 149 135-155 m mol/L Kalium 4,1 3,5- 5,5 m mol/L klorida 101 98-107 m mol/L calcium 2,37 2,3 – 2,8 mmol/L LFT Bill D 0,14 - Bill T 0,35 <1,0 mg/dl SGOT 31,6 L36/P 31 n/L SGPT 20,7 L40/P31 n/l tot prot 6,67 6,6-8,79 g/dl albumin 3,84 3,6-5,2 g/d globulin 2,83 2,6 – 3,6 g/d RFT creatinin 0,98 L 0,8-1,5 / P 0,7 -1,2 Bun 9,9 Bun 4,7 – 23,4 / urea 10- 50 dl uric acid 3,8 L 3,1 -7,0 /P 2,4 – 7 mg/dl <0,25 mg/dl mg/dl 4. ANALISA DATA TGL DATA ETIOLOGI MASALAH 5-12-2017 Ds klien mengeluh Menurunnya intake Kekurangan badannya terasa cairan secara oral volume cairan lemas Do - KU lemah - turgor kulit kurang elastic - kulit kering -sclera anemis TTV -T 130/90 mmHg -N 70 x/mnt -RR 20 x/mnt -S360C -mukosa kering -penurunan haluaran urine 5-12-2017 Ds klien Asupan makanan Gangguan nutrisi mengatakan tidak tidak adekuat kurang dari mau makan,makan kebutuhan hannya 3 sendok Do -mulut berbau busuk -mukosa kering -TTV -T 130/90 mmHg -N 70 x/mnt -RR 20 x/mnt -S360C Prioritas Diagnosa keperawatan 1 Resiko kekurangan volume cairan menurunnya intake cairan secara oral 2 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan asupan makanan tak adekuat NO HR/TGL Diagnosa Keperawatan 1 Selasa,5- Resiko kekurangan 12-2017 volume cairan menurunnya intake cairan secara oral Tujuan/criteria hasil Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x30 menit klien mampu memnuhi kebutuhan volume cairan yang adekuat dengan criteria hasil -KU baik -Turgor kulit kurang elastic -sclera tdk anemis -TTVdalam batas normal -mukosa lembab -kulit lembab intervensi rasional TTV cairan per oral 12 gelas setiap 24 jam tanda’’ dehidrasi dengan tim medis dalam pemberian terapi cairan infus 2 Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x24 jam klien dapat memnuhi kebutuhan nutrisi dengan criteria hasil -ku baik -mukosa lembab -TTV dalam batas normal klien untuk menjaga kebersihan mulut pentingnya konsumsi nutrisi dan cairan yang adekuat keluarga untuk member makanan yang bervariasi dengan ahli gizi takikardial,demam dpat menunjukka respon terhada dadn efe kehilangan cairan masuka membantu mendeteksi tand dini ketidakseimbanga bcairan keadaan klie untuk mempermudah tindakan selanjutnya caira dan elektrol secara adekuat. kebersihan mulu dapat meningkatkan nafsu makan terrpenuhnya nutrisi sesua kebutuhan metabolism yan bervariasi dapa meningkatkan nafsu makan Senin,512-2017 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan asupan makanan tak adekuat untuk kebutuhan asupan diet/nutris nutrisi yang yang tepat dibutuhkan 5. INTERVENSI KEPERAWATAN 6. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN Shift HR/TGL Diagnosa jam Keperawatan pagi 5-12Resiko kekurangan 2017 volume cairan menurunnya intake cairan secara oral IMPLEMENTASI Jam EVALUASI TTV S klien S 36 0 c N mengatakan 70x/mnt badannya T130/90 mmHg cukup Rr 20x/mnt membalik O cairan per oral 1-2 -Ku cukup gelas setiap 24 jam -turgor kulit Respon klien kurang akan berusaha elastic meningkatkan -sclera cairan sedikit demi anemis sedikit -TTV Td 130/85 tanda-tanda mmHg dehidrasi N 72 -turgor kulit x/mnt kurang elastis R 20 -sclera anemis x/mnt -ku lemah S 360 C A Masalah dengan tim medis teratasi dalam pemberian sebagian PARAF terapi cairan infuse Respon klien tegang saat di injeksi. pagi 5-122017 P lanjutkan intervensi 1,2 dan 4 Ketidakseimbangan S klien nutrisi dari klien untuk mengatakan kebutuhan menjaga nafsu asupan makanan kebersihan mulut makan tak adekuat Respon klien meningkat gosok gigi 1x/hri O -mulut pentingnya cukup konsumsi nutrisi berbau dan cairan yang -mukosa adekuat kering Responklien akan -TTV berusaha T120/80 menghabiskan mm Hg porsi makan,dan N75 x/mnt makan sedikit tapi RR20 sering x/mnt S36 0C keluarga untuk A masalah member makanan teratasi yang bervariasi sebagian Respon klien mau Pintervensi makan makanan di lanjutkan yang bervariasi 1 dan 4 sprit bubur kedelai dengan ahli gizi untuk kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan Diet ml b1 1900 kal 7. CATATAN PERKEMBANGAN Shift Hari/tgl Diagnosa jam Catatan paraf keperawatan perkembangan SORE Rabu, 6- Resiko kekurangan S klien mengatakan 12-2017 volume cairan badannya menurunnya intake baik,tdak lemas secara oral O sudah -KU baik -turgor kulit elastic -sclera tdk anemis Amasalah tertasi P hentikan intervensi SORE Rabu, 6- Ketidakseimbangan S klien mengatakan 12-2017 nutrisi kurang dari porsi makan dihabiskan kbutuhan O asupan makanan tidak adekuat -mukosa lembab -mulut tdk kotor -TVV T 120/80 mm Hg N 75x/mnt RR 20x/mnt S 360 C A masalah teratasi P intevensi dihentikan klien pulang dibolehkan
Untuk mendiagnosis diare dan penyebabnya, dokter akan menanyakan gejala yang dirasakan, kebiasaan sehari-hari, riwayat penyakit, dan riwayat pengobatan yang pernah dijalani pasien. Jika pasien kerap mengalami diare setelah mengonsumsi makanan tertentu, dokter dapat mencurigai bahwa pasien terkena keracunan makanan, menderita intoleransi, atau memiliki alergi makanan. Untuk memastikannya, dokter akan melakukan tes alergi atau tes toleransi makanan. Bila diperlukan, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti Pemeriksaan feses, untuk memeriksa bakteri atau parasit yang menyebabkan diare Tes darah, untuk mendeteksi komplikasi yang dapat terjadi akibat diare dan mendeteksi penyakit lain yang dapat menyebabkan diare Jika penyebab diare masih belum diketahui, dokter dapat melakukan kolonoskopi. Kolonoskopi dilakukan untuk mengetahui kondisi usus dan mendeteksi jika terdapat kelainan pada usus besar. Prosedur ini menggunakan alat berupa selang kecil yang dilengkapi dengan lampu dan kamera di ujungnya.
contoh askep diare pada orang dewasa